Bogor (18/4/2025): Universitas Pamulang berikan bekal kepada Siswa SMK Suryatama Tenjo sebelum lulus. Pembekalan berupa pendampingan pendataan karier dan pembangunan diri kepada siswa kelas 12.

SMK Suryatama Tenjo tahun 2025 pertama kali meluluskan siswanya. Sebagai bekal agar lulusan tidak menganggur, UNPAM melalui Prodi Sastra Indonesia bekerja sama dengan SMK Suryatama Tenjo untuk memberikan bekal karier kepada calon lulusan. Pembekalan karier dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Sastra Indonesia, Misbah Priagung Nursalim pada April 2025.

Ada 3 hal yang disampaikan kepada siswa yaitu pelatihan mencari kerja, pelatihan mencari perguruan tinggi, dan pelatihan problem solving. Ketiga hal itu jarang diraih siswa selama sekolah sehingga banyak lulusan yang menganggur.

Iwan Setiawan, Kepala SMK Suryatama Tenjo bersyukur dapat menyelenggarakan kegiatan ini. Ia berharap lulusan sekolahnya mampu bersaing di perguruan tinggi dan juga dunia kerja. Ia menyampaikan pentingnya daya saing lulusan setelah lulus.

"Daya saing yang harus dimiliki bukan hanya kecerdasan saja. Lulusan harus sudah siap kerja secara usia. Kemampuan bahasa asing (sudah) OK. Kemampuan matematika (juga sudah) OK. Tapi kan ada hal lain juga yang harus dimiliki. Persaingan sangat ketat karena jumlah lapangan kerja minim sementara pencari kerja setiap waktu selalu bertambah".

Misbah menyampaikan bahwa kelemahan generasi Z adalah lemah secara mental karena dimanjakan sejak dalam keluarga. Ia mewanti-wanti agar lulusan jangan sampai dicampakkan oleh memberi kerja. Jika terjadi tentu angka pengangguran meningkat.

"Kalau sampai generasi Z ditolak oleh para pencari kerja tentu bencana masa depan. Untuk itu pelatihan ini perlu dilakukan sehingga dapat memutus dan menyelamatkan masyarakat dari kemiskinan karena menganggur".

Untuk itu, Misbah memberikan materi problem solving agar lulusan dapat menyelesaikan masalah di tempat kerja dan masyarakat. Menurutnya tidak semua orang punya kemampuan problem solving namun setiap orang punya masalah. Masalah tanpa jalan keluar dapat mengakibatkan tingkat stres meningkat sehingga orang akan lari ke hal lain yang merugikan diri dan orang lain.

"Orang kalau stres pasti butuh pelarian. Ia pergi mancing untuk mengobati stres karena stresnya tak kunjung sembuh akhirnya ia mancing terus sampai melupakan keluarga. Kemudian cek cok dan cerai. Anak menjadi terlunta-lunta. Ada yang lari ke pinjaman online bahkan banyak juga main game online. Ada juga yang ke judi online. Ini bukan menyelesaikan masalah tapi menambah masalah".

Doktor alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut memadukan ilmu Problem Solving Ken Watanabe, ESQ Ary Ginanjar Agustian, Open Mindmap Djohan Yoga, dan Golden Ways Mario Teguh. Menurutnya ilmu problem solving dari keempat pakar tersebut penting dikuasai lulusan agar mampu mengelola emosi, berpikir logis, dan berani ambil risiko sehingga dapat mencari jalan keluar.

Tim pelatih melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia. Dari tim dosen selain Misbah juga ada Zulva Sudarti, dan Rerin Maulinda. 

Zulva memberikan pelatihan menulis surat lamaran kerja dan wawancara kerja. Menurutnya banyak siswa yang tidak tahu cara membuat surat lamaran kerja.

"Mereka (siswa generasi Z) dari kecil kan sudah terbiasa dengan kemajuan teknologi ya? Tapi kemampuan menulis surat itu tidak punya. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang sejak kecil terbiasa menulis. Pelatihan menulis surat lamaran kerja ini bukan hanya mengajarkan format surat melainkan membiasakan anak untuk bisa menulis sehingga tidak canggung".

Mahasiswa Sastra Indonesia yang terlibat dalam kegiatan itu yaitu Nurmilah, Aura Humaira, Maharani, Azara Putri Zalsa, dan Alifia Wulandari. (PNS)