Tangerang Selatan, Selasa, 24 juni 2025. Dalam rangka mendukung proses akreditasi dan mendorong digitalisasi pendidikan tinggi, Universitas Pamulang (UNPAM) menyelenggarakan kegiatan “Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Website Program Studi dan Lembaga”. Acara yang digelar secara daring melalui telekonferensi pada Selasa, 24 Juni 2025, ini diikuti oleh para dosen dan staf pengelola website di lingkungan UNPAM.

Menghadirkan pemateri utama Heri Kurniawan, S.Sos., M.I.Kom., seorang pakar komunikasi dan media, pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran website sebagai wajah institusi di dunia digital. Website yang informatif, menarik, dan mudah diakses menjadi salah satu komponen penting dalam penilaian akreditasi serta cerminan kemajuan institusi di era digital.

Dalam paparannya, Heri Kurniawan menekankan pentingnya strategi penulisan berita dan konten yang mampu menarik perhatian audiens secara cepat dan efektif. Ia memperkenalkan beberapa konsep kunci dalam penulisan berita digital modern.

“Di dunia digital yang serba cepat, kita hanya punya waktu yang sangat singkat untuk merebut perhatian pembaca. Inilah yang saya sebut sebagai ‘Five Golden Seconds’. Lima detik pertama adalah momen krusial untuk meyakinkan pengunjung agar tetap berada di laman kita,” jelas Heri.

Lebih lanjut, ia membahas strategi yang sering menjadi perdebatan di dunia jurnalistik, yaitu clickbait. Menurutnya, clickbait tidak selamanya berkonotasi negatif jika digunakan secara bijak.

“Banyak yang salah kaprah tentang clickbait. Judul yang memancing rasa penasaran itu perlu, tujuannya agar audiens mau mengklik dan membaca konten kita. Kuncinya adalah isi berita harus relevan dan menjawab rasa penasaran yang ditimbulkan oleh judul. Jangan sampai pembaca merasa tertipu,” ujarnya.

Heri juga memperkenalkan istilah yang ia sebut sebagai ‘Click Forty’, sebuah prinsip di mana 40 kata pertama dalam sebuah artikel berita harus mampu memberikan informasi paling vital dan menarik.

“Setelah berhasil menarik mereka dengan judul dan lima detik pertama, pastikan 40 kata awal atau sekitar dua paragraf pembuka mampu menyajikan inti cerita. Ini akan membuat pembaca merasa mendapatkan informasi yang mereka cari dan mendorong mereka untuk membaca lebih lanjut,” tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi para pengelola website di UNPAM, sehingga mampu menyajikan informasi yang tidak hanya lengkap untuk kebutuhan akreditasi, tetapi juga menarik dan berdaya saing dalam lanskap digital yang kompetitif. Peningkatan kualitas website program studi dan lembaga diyakini akan berdampak positif pada citra universitas dan peringkat akreditasi di masa mendatang. (AK-admin asoy)